Header Ads

ads header

Breaking News

K.B III Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Kelas XI Kurmer

 

   

1.   Pancasila  sebagai  Ideologi  Bangsa Indonesia

Pancasila  merupakan  pandangan  hidup   bangsa  dan berfungsi sebagai ideologi bagi Negara Indonesia. Pengakuan dan penerimaan fungsi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia tertuang dalam Ketetapan MPR No. XVIII/ MPR/1998  tentang  Pencabutan  Ketetapan  MPR RI  No.  II/ MPR/1978 tentang Pedornan Penghayatan dan Pengamalan Pancasila  (Eka Prasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Berdasarkan Pasal 1 Ketetapan  MPR  No.  XVIII/MPR/1998 tersebut,  dijelaskan bahwa Pancasila  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.


Gambar  1.2 Warga  bermusyawarah.  Musyawarah untuk menemukan  solusi adalah  salah satu  prinsip fundamental dalam kehidupanbersama Masyarakat Indonesia.  ldeologi  yang  bersifat  terbuka  adalah ideologi  yang  nilainya  berasal  dari  masyarakat, misalnya musyawarah.

        
Gambar  1.3  Persatuan  dalam  keberagaman. Pancasila menjadi ideologi bangsa Indonesia karena nilai-nilainya  adalah  kenyataan  dalam  Masyarakat Indonesia,  diantaranya  adalah  kehendak rakyat Indonesia untuk bersatu meskipun  berbeda-beda.

Pancasila tecermin dan terkandung dalam Pembukaan  Undang-Undang  Dasar Negara Republik Indonesia Tahun  1945.  Pancasila  sebagai   ideologi nasional  bangsa Indonesia menurut lshaq  (2021) adalah ideologl perjuangan. Maksudnya, Pancasila sarat dengan jiwa dan semangat  perjuangan bangsa untuk mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Pada  alinea  pertama  Pembukaan   UUD  NRI  Tahun  1945,   terkandung   motivasi,   dasar,  dan pembenaran perjuangan, yaitu kemerdekaan  adalah hak segala bangsa dan penjajahan  bertentangan dengan  perikemanusiaan. dan   peri  keadilan.  Alinea  kedua   Pemblikaan    UUD   NRI  Tahun  1945 mengandung cita-cita  bangsa  Indonesia, yaitu  negara yang  merdeka,  bersatu,  berdaulat, adil,  dan makmur. Alinea ketiga Pembukaan  UUD NRI Tahun 1945 memuat petunjuk atau tekad pelaksanaannya, yaitu menyatakan kemerdekaan atas  rahmat Allah Yang Maha  Kuasa. Kemudian,  alinea  keempat Pembukaan  UUD ,NRI Tahun 1945  memuat tugas  negara,  tujuan nasicnal, penyusunan  UUD,  bentuk susunan negara yang berkedauiatan rakyat, dan dasar negara Pancasila

Menurut Koento Wibisono Siswomihardjo (1996), terdapat tiga aspek yang telah dipenuhi  Pancasila sebagai suatu ideologi.

a.         Aspek Realitas. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mencerminkan  realitas  yang  tumbuh  dan  berkembang dalam masyarakat. ldeologi harus nemberikan citra bahwa dirinya  adalah  kenyataan  dalam  masyarakat  itu  sendiri.

b.         Aspek  ldealitas.   Kadar  idealisme  yang  terkandung dalam   Pancasila  mampu   menumbuhkan  motivasi  dan gairah  kepada   subjek  pendukungnya   sehingga  apa yang terkandung di dalam  dirinya bukan  sekadar  utopia tanpa  makna,  melainkan  suatu  saat  benar-benar  dapat diwujudkan dalam  kenyataan  hidup.

c.         Aspek Fleksibilitas.  Pancaslla tetap  relevan  dan tetap fungsional  dalam kenyataan  hldup.  Pancaslla  sebagal sebuah ideologl tldak berslfat kaku dan tertutup, tetapl merupakan  ldeologl terbuka terhadap  perkembangan. Sumber semangat  ldeologl  terbuka  terdapat dalam penjelasan  UUD NRI Tahun 1945.

Pancasila sebagal ideologl nasional merupakan titik temu, rujukan bersama, kesepakatan bersama, dan nilai integratif bagi bangsa Indonesia.  Hal  ini  harus terus dipertahankan dan dikembangkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk (lshaq, 2021).

Sementara itu, makna Pancasila sebagai ideologi nasional adalah sebagai berikut (Winarno, 2006).

a.        Nilai-nilai yang terkandung  dalam  Pancasila menjadi cita-cita  normatif penyelenggaraan  bernegara.

b.        Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang  disepakati  bersama,  dan  oleh  karena  itu menjadi salah satu sarana pemersatu atau sarana integrasi  masyarakat  Indonesia.

Pancasila  sebagai  ideologi  terbuka  mengandung nilai dasar,  nilal  instrumental,  dan nllai  praksis. Adapun penjelasannya sebagal berikut (lshaq, 2021).

a.        Nilai dasar, yaltu  asas-asas yang klta  terlma  sebagal dalil yang berslfat  mutlak,  sebagal sesuatu yang benar, atau tidak  perlu  dlpertanyakan  lagl.  Nllal-nllal  dasar dari Pancaslla adalah nllal ketuhanan, kemanuslaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nllai-nilai dasar lni merupakan esensi dari  sila-sila  Pancasila yang bersifat universal sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar  tersebut  kemudian  dijabarkan  dalam  pasal-pasa] UUD  NRI Tahun 1945.

b.        Nilai instrumental, yaitu nilal yang berbentuk norma sostat dan norma  hukum  yang selanjutnya  akan  terkristalisasi dalam  peraturan  dan  mekanisme  lembaga-lembaga negara.

c.         Nilai praksis, yaltu nllal yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu uji apakah nilai dasar dan nilal Instrumental ltu benar-

benar hidup dalam masyarakat.

 

1.   Pancasila  sebagai  ldeologi Terbuka

Menurut  Kaelan  (dalam Bo’a dan Handayani 2019), Pancaslla  sebagal  suatu  Idelogi terbuka tidaklah bersifat kaku  dan tertutup,  tetapl  terbuka.  Ideologi terbuka bersifat  aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zamann. Keterbukaan ldeologl Pancaslla bukan  berarti  mengubah  nilai-nilai dasar  Pancaslla,  tetapi menegaskan  wawasannya  secara  nyata  sehlngga   memiliki kemampuan lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah baru  dan aktual.

Adapun sebagai ideologi terbuka,  secara  struktural, Pancasila  memiliki  dimensi  idealitas, normatif, dan reallstas (Al Hakim,  dkk.,  2016).

a.    Dimensi idealitas dalam Pancasila adalah nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis, rasional, dan menyeluruh. Dalam  hal  ini  adalah  hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, yaitu ketuhanan,  kemanusiaan,  persatuan   kerakyatan   dan keadilan.                                                '             

b.    Dimensi  normatif dalam Pancasila  adalah  penjabaran nilal-nflai  yang terkandung dalam  Pancasila dalam suatu sistem norma kenegaraan yang lebih operasional. Oleh karena itu, Pancasila berkedudukan sebagai norma tertib hukum  tertinggi dalam  Negara  Indonesia.

c.    Dimensi realitas dalam Pancasila maksudnya suatu ideologi harus mampu  mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu, selain memiliki dimensi  nilai ideal dan normatif, Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan masyarakat secara nyata,  baik dalam  kehidupan  sehari-hari  maupun dalam penyelenggaraan  negara.

Pancasila sebagai ideologi terbuka bagi bangsa Indonesia sebenarnya terdapat dalam  penjelasan umum UUD NRI Tahun 1945 yang  menyatakan  (lshaq,  2021): "...  Terutama  bagi  Negara baru dan Negara muda, lebih baik  hukum  dasar yang  tertulis  itu  hanya   memuat aturan-aturan pokok, sedang aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan  kepada undang-undang yang lebih  mudah caranya  membuat, mengubah, dan mencabut."

Gambar  1.4  Seren  Taun  adalah  sebuah  tradisi  budaya  masyarakat  Sunda  yang diadakan setiap tahun.  Keberagaman  budaya  adalah identitas yang melekat pada bangsa  Indonesia.  Menghargai  keberagaman  budaya  adaJah  wujud  penerapan Pancasila sebagal  ideologi di  bidang  sosiaJ budaya.

        Keterbukaan  ideologi Pancasila  terutama  ditujukan dalam penerapannya yang  berbentuk pola pikir dinamis  dan konseptual dalam dunia modern. Namun, keterbukaan ideologi Pancasila  ada  batas-batasnya yang tidak boleh dilanggar. Lembaga BP-7 (1993,  dalam  lshaq,  2021) menyatakan batas- batas tersebut, adalah  sebagai  berikut.

a.      Stabilitas  nasional yang  dinamis;

b.      Larangan  terhadap   ideologi   marxisme, leninisme, komunisme;

c.       Mencegah berkembangnya  paham  liberal;

d.      Larangan terhadap pandangan ekstrem yang menggelisahkan kehidupan  masyarakat;  dan

e.      Penciptaan  norma  yang baru  harus  melalui  consensus

Melalui Pancasila sebagai ideologi terbuka, generasi selanjutnya  akan  menyadari  bahwa  nilai-nilai Pancasila tetap abadi. Nilai-nilai Pancasila dapat menyesuaikan diri dengan  perkembangan zaman, tetapi tentunya bukan  untuk mengakomodasi  hal negatif. Membuka diri untuk mengetahu; pengaruh luar akan makin memperkokoh kesadaran terhadap nilai-nilai  Pancasila yang abadi  (Darmadi,  2020).

 


Tidak ada komentar