K.B II Ideologi Tertutup dan Ideologi Terbuka Kelas XI Kurmer
B. ldeologi Terbuka dan ldeologi Tertutup
1. A.ldeologi Terbuka
Menurut Alfian, sebuah ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat
berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika internal.
Dinamika internal itu
membawa peluang pada masyarakat
yang menganutnya untuk mengembangkan pemikiran
baru yang relevan dan sesuai
dengan kekanyataan dari masa ke masa. Hal demikian
akan membuat ideologi tersebut menjadi selalu aktual.
ldeologi terbuka membutuhkan adanya
dialog yang terus
menerus tentang nilai-nilai ideal yang
terkandung di dalamnya
dengan realita yang ada
dalam masyarakat (Hasibuan
dan Sulistyono. 2018).
Ciri khas ideologi terbuka adalah bahwa nilai-nilai dan cita; citanya
tidak dipaksakan dari luar, tetapi digali dan diambil dari kekayaan
rohani, moral, dan budaya masyarakatnya
sendiri. Dasarnya dari konsensus
masyarakat, tidak diciptakan oleh
negara, tetapi ditemukan dalam masyarakatnya sendiri. Oleh sebab itu, ideologi
terbuka adalah milik dari semua rakyat dan masyarakat dapat menemukan dirinya
di dalamnya (Aqus, 2016).
Suatu
ideologi dikatakan sebagai ideologi terbuka apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Merupakan kekayaan rohani,
moral, dan budaya seluruh masyarakat.
b. Tidak diciptakan oleh
negara maupun penguasa, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri, ia
bisa digali dan ditemukan dalam
kehidupan masyarakat dan menjadi milik seluruh rakyat
Gambar 1.2 Warga bergotong royong membangun rumah. ldeologi terbuka memiliki nilai yang
digali dan ditemukan
dari masyarakat sendiri,
bukan diciptakan oleh negara atau penguasa. Pancasila sebagai
ideologi mengandung nilai kekeluargaan
dan gotong royong yang berasal dari
masyarakat Indonesia sendiri.
a. lsinya tidak langsung
operasional sehlngga tiap generasl dapat menggali kemball falsafah tersebut dan mencarl
implikasinya dalam sltuasl yang sedang
mereka Jalani.
b. Tidak pernah membatasl
kebebasan dan tanggung Jawab masyarakat,
tetapl memberl lnspirasi
pada masyarakat untuk hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu.
c. Menghargai pluralitas/perbedaan yang ada sehingga dapat
diterima oleh warga masyarakat dari berbagai latar belakanq budaya dan agama
Suatu
ldeologi disebut terbuka apabila ldeologl tersebut dapat menerima dan
bahkan mengembangkan pemikiran-pemikiran baru sejauh tidak
bertentangan dengan nilai-nilai dasarnya. ldeologi terbuka dapat menerima pemikiran-pemikiran baru tentang
nilai dasar yang terkandung pada dirinya, tanpa harus khawatir kehilangan jati dlrinya. ldeologi seperti ini disebut ideologi yang
demokratis, yang berlawanan dengan ideologi
tertutup atau tidak demokratis (otoriter/ totaliter) (Pasaribu, 2013).
1. 2. ldeologi Tertutup
ldeologi
tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan
norma-norma politik dan sosial, yang diyakini sebagal kebenaran yang
tidak boleh dipersoalkan lagi, tetapi harus diterima sebaqal sesuatu Yang sudah jadi
dan harus dipatuhl (Tyas, 2020).
Ideologi tertutup memiliki
ciri-ciri -sebaqai berikut (Tyas,2020).
a. Tidak hanya menentukan
kebenaran nilal-nilai dan prinsip-prinsip dasar, tetapi juga menentukan hal-hal
yang bersifat konkret operasional. ldeologi tertutup tidak mengakui hak tiap
orang untuk memlliki keyakinan dan pertimbangannya sendiri. ldeologi
tertutup menuntut ketaatan.
b. ldeologl menjadi
cita-cita suatu kelompok
saja, bukan cita-cita yang sudah
hldup dalam masyarakat. Kelompok tsrsebut memiliki program
untuk memperbarui kondisi
masyarakat yang sudah ada sebelumnya.
c. Tidak bersumber dari
masyarakat, tetapi dari piklran para elit
yang harus dipropagandakan kepada
masyarakat. Sebaliknya,
baik-buruknya pandangan yang muncul
dan berkembang dalam masyarakat
dinilai sesuai tidaknya dengan ideologi tersebut.
ldeologi tertutup tersebut dengan sendirinya harus dipaksakan
berlaku dan dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat otoriter
dan dijalankan dengan cara yang
totaliter.
d. ldeologi ini
menentarig tradisi.
e. Demi ideologi,
masyarakat wajlb melakukan berbagai pengorbanan.
f.
Masyarakat harus patuh
dan taat terhadap ldeologi tertutup,
termasuk para petingginya.
g. Bersifat totaliter, artinya
menyangkut seluruh bldang kehidupan. Keberagaman cara pandang
dan kebudayaan dalam masyarakat dlkurangl bahkan dlhllangkan. Agama-agama yang
ada dibatasi. Ldeologi ini menganggap agama akan membuat penganutnya menjadi
lebih kebal terhadap pengaruh ideologi
h. Hak asasi, demokrasi, dan
keberagaman tidak diakui.
2. Perbedaan ldeologi Terbuka
dan ldeologi Tertutup
Menurut Kaelan (2004), perbedaan ideologi terbuka dan tertutup adalah sebagai berikut.
a. ldeologi Terbuka
1) Nilai dan
cita-citanya tidak dipaksakan dari luar.
2) Nilai-nilai dan cita-cita
digali dari kekayaan
rohani, moral, dan budaya
masyarakat sendiri.
3) Hasil musyawarah
dan konsensus masyarakat.
4) Milik seluruh rakyat
sehingga dapat sekallgus sebagai kepribadian
masyarakat.
5) lsinya yang tidak operasional menjadi
operasional apabila diwujudkan dalam konstitusi.
6) Bersifat dinamis dan
reformis.
b. ldeologi Tertutup
1) Bukan merupakan cita-clta yang sudah hldup dalam
masyarakat.
2) Merupakan cita-cita satu
kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan memperbarui masyarakat.
3) Dibenarkan atas
nama ideologi bahwa
masyarakat harus berkorban.
4) Kepercayaan
dan kesetiaan ideologis yang
kaku.
5) Bukan berupa nilai-nilai
dan cita-cita.
6) Terdiri atas tuntutan
konkret dan operasional yang diajukan
secara mutlak.
7) Adanya ketaatan
yang mutlak, bahkan
terkadang menggunakan
kekuatan dan kekuasaan.
Tidak ada komentar