Belajar Dari Kekayaan Tradisi
Apa arti penting dari keragaman tradisi yang kita
miliki? Bagaimana kita memaknai keragaman dalam kehidupan keseharian? Mula-mula,
tentu saja ada kebanggaan karena bagaimanapun juga keragaman tradisi yang
dimiliki menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang kaya. Tak hanya itu, tradisi
yang kaya tersebut pada perkembangannya bisa hidup saling berdampingan, tidak
saling menaikan satu dengan lainnya. Bayangkan, jika satu kebudayaan merasa dirinya
lebih adiluhung daripada kebudayaan lain. Atau, jika ada pemeluk agama yang
menganggap ajarannya yang paling sempurna, sehingga pemeluk agama lain tidak
berhak hidup di negara ini. Kalau ada klaim keunggulan budaya atau agama, sudah
pasti kita tidak lagi menjadi negara yang bineka, yang kaya akan tradisi
tersebut.
|Ilustrasi: Kekayaan Tradisi Indonesia|
Di negara Indonesia, semua kebudayaan memiliki posisi
yang sama. Tidak ada satu budaya yang lebih unggul atau lebih superior
dibandingkan dengan budaya lainnya. Semua warga negara dengan segala identitas
primordial yang melekat padanya; agama, etnis, bahasa, dan lainnya berada pada
payung yang sama. Mereka dijamin untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya,
dan diberi kesempatan yang sama pula untuk mengembangkan dan memajukan
kebudayaan serta tradisi leluhurnya. Sebagai sebuah bangsa, kita cukup teruji
mengelola keragaman kebudayaan tersebut, sehingga terhindar dari disintegrasi.
Kita telah melewati ujian yang sangat menentukan, terutama ketika pada masa
Reformasi tahun 1998. Konflik bernuansa etnis dan agama, banyak terjadi di
berbagai daerah di Indonesia. Tetapi, fase tersebut bisa dilewati dengan baik,
meski tentu saja tidak sempurna. Kita pun terhindar dari perpecahan.
Baca Juga: Kolaborasi Antarbudaya di Indonesia
Kebanggaan akan tradisi dan budaya, sebaiknya tidak
berhenti sebatas romantisme saja. Tradisi tidak hanya perlu dilestarikan agar
terjaga dari kerusakan. Lebih dari itu, tradisi harus terus dihidupkan
sekaligus direvitalisasi. Nilainya perlu dipertahankan dalam situasi yang terus
berubah. Tantangan yang dihadapi saat ini datang dari berbagai dimensi (sosial,
ekonomi, budaya) serta berasal dari semua arah (lokal, nasional dan internasional).
Tradisi adalah bagian
integral dari warisan budaya manusia yang telah berkembang selama ribuan tahun.
Mereka mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan norma yang dianut oleh
kelompok-kelompok masyarakat di berbagai belahan dunia. Tradisi ini tidak hanya
mengandung makna sejarah, tetapi juga menjadi penanda identitas dan jati diri
kelompok tersebut. Namun, dalam dunia yang semakin terhubung dan beragam,
terkadang tradisi juga dapat menjadi sumber ketegangan, intoleransi, dan
diskriminasi.
Pentingnya memahami
tradisi sebelum kita membahas bagaimana tradisi dapat digunakan sebagai alat
untuk mengantisipasi tindakan intoleransi dan diskriminasi. Tradisi mencakup
berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk bahasa, agama, seni, musik, tarian,
pakaian, makanan, dan banyak hal lainnya. Mereka adalah penanda identitas
kelompok dan sering kali menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi
masyarakat yang meneruskannya. Tradisi juga mengandung banyak nilai yang dianut
oleh suatu kelompok, seperti etika, moral, dan pandangan tentang dunia. Dalam
banyak kasus, tradisi juga merayakan sejarah dan pencapaian nenek moyang, serta
menghidupkan kembali cerita-cerita legenda yang menggambarkan asal-usul
kelompok tersebut. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang tradisi, kita
dapat mulai melihat bagaimana mereka memainkan peran penting dalam membentuk
pandangan dan sikap masyarakat.
Belajar dari kekayaan
tradisi penting untuk mengantisipasi tindakan intoleransi dan diskriminasi.
Tradisi dapat mempromosikan toleransi, pengertian, dan keragaman. Dalam
kegiatan pembelajaran, kita dapat mengenali dan menghargai keragaman budaya
Indonesia serta manfaat hidup berdampingan dalam keragaman. Kita dapat
mengidentifikasi berbagai tradisi seperti kuliner, adat istiadat, kesenian, dan
pakaian yang ada di Indonesia. Contoh-contoh kekayaan tradisi Indonesia seperti
alat musik angklung dan tifa serta tarian tradisional seperti tari legong juga
dapat dipelajari. Dengan belajar dari kekayaan tradisi, kita dapat memahami dan
menghormati keberagaman budaya serta mencegah konflik sosial.
Dalam dunia yang semakin
terhubung dan beragam, penting bagi kita untuk belajar dari kekayaan tradisi.
Dengan memahami tradisi, kita dapat menghargai dan menghormati keberagaman
budaya. Kita dapat mempromosikan toleransi, pengertian, dan keragaman dalam
masyarakat. Dengan belajar dari kekayaan tradisi, kita dapat membangun dunia
yang lebih harmonis dan menghindari tindakan intoleransi dan diskriminasi.
Jadi, mari kita terus belajar dan menghargai tradisi-tradisi yang ada di
sekitar kita.
Baca Juga: Pertukaran Budaya di Pentas Global
Kosa Kata Kunci
Integral: sangat penting atau diperlukan untuk menyusun
keseluruhan
Identitas: ciri-ciri yang membedakan seseorang atau
kelompok dari orang atau kelompok lainnya Diskriminasi: perlakuan tidak adil
atau tidak setara terhadap seseorang atau kelompok berdasarkan perbedaan
tertentu
Toleransi: sikap menghormati dan menerima perbedaan
pendapat, kepercayaan, atau budaya orang lain
Keragaman: keadaan memiliki banyak variasi atau
perbedaan
Sumber:
Abdul Waidl dkk. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/ SMK Kelas X. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat
Tidak ada komentar