Header Ads

ads header

Breaking News

Pertukaran Budaya di Pentas Global

 Setiap komunitas memiliki keunikan serta kebijaksanaan yang tumbuh dan berkembang di antara mereka. Filosofi serta nilai itu yang menghidupi dan dipegang erat oleh mereka. Pada setiap nilai yang hidup tersebut, selalu ada makna dan nilai yang berguna untuk menjunjung harkat dan martabat manusia. Dunia, saat ini memerlukannya. Mengapa? Saat ini, kata Hans Kung, umat manusia di dunia dihadapkan pada tiga tantangan (Kung, 2000:229-230).

Pertama, kehidupan umat manusia sedang berada di bawah ancaman (wacana) "clash of civilizations", yang tiada lain berusaha mempertarungkan satu peradaban dengan peradaban lainnya. Ancaman yang dihadapi bukan pada kekhawatiran akan munculnya perang dunia baru. Lebih dari itu, apa yang menjadi kegelisahan para penyeru madzhab etika universal adalah timbulnya konflik identitas atas dasar, agama, nilai, ideologi, dan budaya antar negara atau dalam satu negara.

Kedua, munculnya gerakan fundamentalisme khususnya yang berkaitan dengan ideologi tertentu, yang kerapkali menutup pintu rapat-rapat bagi masuknya segala produk modernitas. Mereka melihat bahwa kekuatan ajaran agama ada dalam ruh yang paling fundamen dan itu menjadi jalan keluar bagi berbagai macam kesengsaran sosial sekaligus reaksi terhadap peradaban Barat yang sekuler.

Ketiga, tantangan umat manusia adalah munculnya banyak varian dogmatisme yang eksis dalam setiap nilai atau ideologi. Hal inilah yang menjadi akar persoalan munculnya berbagai pertentangan antara dogmatisme dan pragmatisme, fundamentalisme dan pencerahan.

Baca Juga: Mengenali, Menyadari, dan Menghargai Keragaman Identitas

Di luar tiga tantangan itu, sesungguhnya ada hal yang indah dan menarik, yakni eksistensi kearifan dalam setiap masyarakat dunia. Kearifan ini yang secara universal mengajak masyarakat untuk kembali kepada kesejatian hidup saling berpegang erat antar sesama dan bahu membahu menyelamatkan bumi.

Mengenali kearifan masyarakat yang ada di banyak negara adalah salah satu cara untuk meredam gejolak akibat superioritas kelompok tertentu. Promosi atas kebudayaan yang dimiliki menjadi sangat terbuka dalam dunia yang sudah terhubung. Teknologi dan informasi memungkinkan hal tersebut terjadi.

|Indonesian Night: Pentas Seni Nusantara"|
Sumber: kemlu.go.id


Pertukaran budaya di pentas global adalah proses saling bertukar pengalaman dan pengetahuan antara dua atau lebih budaya yang berbeda. Ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk dan di berbagai bidang, seperti seni, musik, tari, sastra, film, dan mode. Pertukaran budaya bisa terjadi secara langsung atau melalui media, seperti internet dan televisi. Pertukaran budaya sangat penting dalam dunia seni karena bisa memperkaya dan memperluas cakupan seni di berbagai negara. Dengan bertukar ide dan pengalaman, seniman bisa mengembangkan kreativitas mereka dan menciptakan karya seni yang lebih inovatif dan orisinal.

Selain itu, pertukaran budaya juga membantu mempromosikan keberagaman budaya dan memperkuat hubungan antara negara-negara di dunia. Ada banyak contoh pertukaran budaya yang terjadi dalam dunia seni. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah World Music Festival, di mana seniman dari berbagai negara tampil dan memperkenalkan musik tradisional mereka. Ada juga pertukaran seniman teater dan tari, seperti program Theatre Connections yang diselenggarakan oleh British Council di Indonesia. Selain itu, ada juga pertukaran sastra, seperti program residensi penulis yang diselenggarakan oleh Yayasan Sanggar Bumi Art Space.

Pertukaran budaya di pentas global merupakan peluang bagi kemajuan bangsa, namun juga merupakan ancaman yang nyata untuk kedaulatan suatu bangsa. Budaya-budaya luar negeri yang masuk ke Indonesia harus tetap berdampingan dengan nilai-nilai kebudayaan yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan filtrasi budaya yang masuk ke dalam negeri. Masuknya budaya luar negeri ke Indonesia biasanya melalui jalur ekonomi, dalam suatu klausul kerja sama ekonomi dengan bangsa lain. Dalam kesimpulannya, pertukaran budaya di pentas global memiliki manfaat yang besar bagi seniman dan masyarakat.

Pertukaran budaya dapat memperkaya dan memperluas cakupan seni di berbagai negara. Namun, perlu diingat bahwa pertukaran budaya juga harus dilakukan dengan mempertimbangkan nilai-nilai kebudayaan yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Dengan demikian, pertukaran budaya di pentas global dapat menjadi sarana untuk mempromosikan keberagaman budaya dan memperkuat hubungan antara negara-negara di dunia.

Baca Juga: Kolaborasi Antarbudaya Di Indonesia


Kosa Kata Kunci: 

  • Pertukaran: proses saling bertukar sesuatu antara dua pihak atau lebih.
  • Budaya: keseluruhan cara hidup dan kebiasaan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat.
  • Keberagaman: kondisi memiliki banyak variasi atau perbedaan dalam hal budaya, agama, ras, atau etnis. 
  • Kedaulatan: kekuasaan penuh dan otonomi yang dimiliki oleh suatu negara dalam mengatur urusan dalam negerinya sendiri. 




Sumber Bacaan:

Abdul Waidl dkk. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/ SMK Kelas X. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat

Website: diffit for teacher



Tugas:

  1. Pernahkah kamu menemukan praktik-praktik yang bertentangan dengan semangat penghargaan terhadap keragamaan di lingkungan sekolah atau tempat tinggalmu? Berikan penjelasan.
  2. Banyak sekali budaya luar yang datang ke Indonesia dan disukai oleh anak-anak muda. Bagaimana kalian menjelaskan kenyataan ini?
  3. Bagaimana pertukaran budaya dapat memperkaya dan memperluas cakupan seni di negara kita
  4. Apa manfaat dari pertukaran budaya di pentas global bagi seniman dan masyarakat Indonesia?
  5. Menurutmu, mengapa penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai kebudayaan dalam pertukaran budaya di pentas global?



Tidak ada komentar